Seks Bebas Di Kalangan Remaja Usia Sekolah dan Kuliah
Seks bukan lagi konsumsi sejoli yang menikah saat. Remaja
mulai dari usia SMP hingga mahasiswa sudah mengenal seks yang dilakukan bersama
pacar mereka. Seks bebas di klaangan remaja bahkan sampai tahap
mengkhawatirkan. Mereka tidak hanya melakukan hubungan intim, tetapi juga
banyak membuat video porno menggunakan ponsel saat afegan ranjang dilakukan.
Menurut psikolog keluarga Tika Bisano, remaja atau siapapun
yang melakukan hubungan intim sebelum menikah tidak memiliki manfaat apapun.
Dampaknya justru lebih buruk dan berpotensi dikucilkan keluarga maupun
masyarakat. Pasalnya, seks pranikah telah melanggar norma agama, moral, hingga
budaya. Satu lagi, pelakunya juga lebih rentan dengan penyakit seks menular.
Dikutip dari laman Okezone, berikut beberapa risiko dari
pasangan belum menikah yang melakukan seks bebas:
Terserang penyakit. Penyakit kelamin ini mengintai pasangan
yang sering gonta-ganti pasangan yang biasanya menganut kebiasaan seks bebas.
Beberapa contoh penyakit menular seksual (PMS adalah herpes kelamin, sifilis,
gonor, sampai HIV/AIDS. Di samping itu, remaja wanita yang sudah melakukan seks
usia dini lebih berpeluang mengalami kanker serviks.
Hamil. Seks Bebas Di Kalangan Remaja sangat merugikan wanita. Pasalnya, begitu
sel telur dalam rahimnya terbuahi dengan sperma yang dimasukkan pasangan
prianya, maka dia akan mengalami hamil. Seringkali pihak pria yang menjadi
teman seks bebas enggan untuk bertanggung jawab menikahi. Akhirnya terjadilah
bayi lahir tanpa ayah yang menjadi aib. Di samping itu, hamil di luar nikah
sering memicu tindakan pidana seperti pembuangan bayi, pembunuhan bayi, sampai
aborsi.
Trauma. Pria yang hanya ingin main-main dalam sebuah
hubungan asmara, biasanya getol untuk mendapatkan keperawanan dari pacar
wanitanya. Setelah itu, jika sudah bosan maka wanita tersebut akan dicampakkan.
Ini sering terjadi pada pasangan remaja yang masih labil emosinya. Akibatnya,
wanita dapat mengalami trauma dan sakit hati berkepanjangan.