Nasib Malang Siswi SMP Di Surabaya Ini
NA 14, siswi kelas 8 SMP, tidak mengira perkenalannya
dengan AES,15, salah seorang siswa kelas
8 SMP melalui broadcast di media sosial (medsos) berujung pada tindakan asusila
terhadap dirinya.
Betapa tidak, perkenalan yang berujung pada kopi darat di
salah satu warung kopi itu membuat dirinya dibawa ke salah satu perumahan
hingga digarap oleh AES dan rekannya IES.
Berutung perbuatan kedua pemuda tanggung itu berhasil
digagalkan Satpam oleh Satpam Perumahan Darmo, Jalan Giliraya X, Surabaya, Jawa
Timur (Jatim). Kini kedua anak baru gede (ABG) itu harus berurusan dengan Unit
Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya.
Kasubag Humas Polrestabes Surabaya Kompol Lily Djafar menceritakan,
kasus pecabulan yang dilakukan oleh sesama pelajar tersebut berawal saat
tersangka AES mendapatkan broadcast PIN bb milik AN, setelah di-invite keduanya
pun sering mengobrol dan semakin akrab.
Seminggu kemudian, tersangka AES mengajak ketemuan korban di
salah satu warung kopi yang berada di kawasan Jalan Giliraya.
“Setelah keduanya bertemu di warung tersebut, AES dan AN
semakin akrab. Bahkan ketika hendak pulang kedua pelajar SMP tersebut kembali
berjanjian untuk bertemu di tempat yang sama,” terang Lily Djafar dilansir
Radar Surabaya (Fajar Group), Senin (14/3).
Namun untuk pertemuan kali ini, AES tidak datang sendirian
melainkan mengajak temannya yakni tersangka IES. “Setelah kedua tersangka dan
korban usai ngopi di warung tersebut, kedua tersangka lantas mengajak korban
berboncengan tiga berkeliling Surabaya,” imbuh mantan Kasubag Humas Polres
Pelabuhan Tanjung Perak ini.
Usai berkeliling dengan sepeda motor, para tersangka lantas
membawa korban ke sebuah rumah kosong di kawasan perumahan Darmo.
Di rumah itu selama ini dikenal dengan rumah hantu Darmo.
Namun akibat nafsunya, kedua tersangka langsung berhubungan layaknya
suami-istri dengan korban secara bergantian.
“Korban pertama digiliri oleh tersangka AES, sementara IES
menunggu sepeda motor sambil mengawasi situasi. Setelah AES, AN giliran
dis3tubuhi oleh IES,” lanjut perwira polisi dengan satu melati di pundaknya
ini.
Mujur ketika IES baru “pemanasan” dengan AN, tiba-tiba AES
yang saat itu menunggu sepeda buru-buru kabur. Pasalnya mereka didatangi oleh
dua orang tinggi besar yang merupakan satpam komplek di perumahan tersebut.
Upaya kabur para tersangka itu berhasil digagalkan oleh
satpam dan diserahkan ke Polrestabes Surabaya. “Namun karena masih di bawah
umur dan berstatus pelajar, kami tidak melakukan penahanan. Mereka kami beri
kesempatan untuk belajar dan hanya wajib lapor saja,” lanjut Lily.